Page 10 - WAB_053
P. 10

WARTA UTAMA



           KESEMPURNAAN



           HIDUP ROHANI




           Oleh: Laurentia Inneke & Made Shinta





           Tuhan Yesus memberikan perintah yang utama          berkepanjangan ini, dimana ada aturan-aturan yang
           dalam Injil Mat. 22 : 37-38 “Kasihilah Tuhan,       diterapkan untuk mengikuti misa offline.
           Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
           segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.      Dari hasil perbincangan dengan beberapa OMK,
           Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”       ada keengganan untuk datang ke Gereja pada
           Langkah yang dapat kita lakukan dalam mentaati      saat pandemi ini karena tidak bisa pergi bersama
           perintah-Nya : mengasihi Allah dengan penuh dan     dengan teman-teman yang satu sekolah/satu
           sempurna, adalah datang dan beribadah kepada-       komunitas  karena berbeda Paroki, dimana saat
           Nya dengan mengikuti Sakramen Ekaristi dalam        ini umat baru bisa mengikuti misa offline dengan
           Misa Kudus, dimana Allah sungguh-sungguh hadir      mendaftar sesuai dengan domisili yang tercantum
           bersama kita. Hal ini terdapat dalam Katekismus     dalam Kartu Keluarga Paroki. Selain itu ada juga
           Gereja Katolik #1374 yang mengatakan : “Cara        yang tidak dapat datang ke Gereja karena orang
           kehadiran Kristus dalam rupa Ekaristi bersifat      tuanya masih memiliki anak kecil yang belum
           khas. Kehadiran itu meninggikan Ekaristi di atas    menerima komuni pertama yang tidak dapat
           semua Sakramen, sehingga ia “seakan-akan sebagai    ditinggalkan sendirian di rumah tanpa ada yang
           penyempurnaan kehidupan rohani dan tujuan           menjaga.  Untuk umat dewasa yang belum mau
           semua  Sakramen” (Tomas Aqu.,s.th.3,73,3).  Dalam   datang ikut Misa karena masih ada ketakutan
           Sakramen Ekaristi mahakudus, tercakuplah “dengan    akan terpaparnya virus Covid-19  yang masih terus
           sesungguhnya, secara riil dan substansial tubuh dan   bermutasi dan menular dengan cepat.
           darah bersama dengan jiwa dan ke-Allahan Tuhan
           kita Yesus Kristus dan dengan demikian seluruh      Richi Ketua OMK St. Ambrosius memberikan
           Kristus” (Konsili Trente: DS1651)”.                 pendapat :  “Menurutku Sakramen Ekaristi yang
                                                               diterima saat Misa Kudus dengan Komuni Batin
           Sejak pandemi yang dimulai di bulan Maret 2020,     dalam misa online tentu berbeda. Ketika kita ikut
           banyak umat beriman mengambil kesempatan            Misa Kudus secara langsung, berarti ada effort lebih
           yang diberikan oleh Gereja untuk mengikuti Misa     yang kita korbankan untuk menanggapi undangan
           secara virtual, dengan mengikutinya melalui live    Tuhan sendiri, yaitu dengan bangun pagi,  persiapan
           streaming dari televisi atau YouTube, bahkan ada    diri (mandi, berpakaian rapi, dll). Dengan hadir
           pula yang mengikuti siaran ulangan dari Perayaan    secara langsung di Gereja bisa membantu kita
           Misa yang sudah selesai yang dikenal dengan nama    menyiapkan batin, dan bertemu dengan umat
           ‘nonton misa’.  Lama kelamaan kebiasaan mengikuti   lainnya,  juga bisa meneguhkan hati kita sebagai
           Misa secara virtual tersebut menjadi hal rutin dan   satu Gereja . Sementara dengan misa online dan
           terasa normal/biasa. Sehingga kita menjadi lupa     komuni batin, dari aku sendiri cenderung menjadi
           akan pentingnya datang ke Gereja bersama umat       malas. Bangun lebih telat, persiapan kadangkala
           Allah lainnya, untuk merayakan Ekaristi yang adalah   mepet atau seadanya, dan tidak fokus selama
           pengucapan puji dan syukur kita kepada Allah        misa.  Jadi, tergantung niat masing-masing dalam
           yang sudah begitu banyak memberikan kebaikan        mempersiapkan diri menanggapi undangan Tuhan.
           dan rahmatnya kepada kita, dan untuk menerima       Apabila memang kondisi tidak memungkinkan
           Santapan Tubuh dan Darah Kristus yang menjadi       (sakit, kendala transportasi, atau lainnya) tentunya
           sumber kekuatan kita dalam menjalani hidup.         tidak masalah, asal misa online dilakukan dengan
                                                               sepenuh hati dan raga. Ada yang sebelumnya rajin
           Dalam artikel ini kita akan membaca pendapat        ikut misa offline, tetapi sekarang jarang kelihatan
           dan pertanyaan dari beberapa OMK dan umat           di gereja. Tentu ada yang berkurang, tapi aku rasa
           Gereja St.Ambrosius mengenai tantangan dalam        masih banyak juga temen-temen yang ikut misa
           mengikuti Perayaan Ekaristi di masa pandemi yang    secara langsung di gereja”.





     10     WARTA AMBROSIUS
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15