Page 11 - WAB_053
P. 11

WARTA UTAMA
           Beberapa pertanyaan yang diperoleh, berikut ini     Baru sejak zaman para Rasul dan Gereja Perdana,
           jawabannya :                                        ketentuan beribadat pada hari Sabat (hari Sabtu)
                                                               tidak lagi mengikat umat Kristen. Mereka telah
 KESEMPURNAAN  Mengapa Perayaan Ekaristi adalah Kesempurnaan   mulai beribadat pada hari Minggu yang disebut
                                                               dengan hari pertama minggu (Kis. 20 : 7, 1Kor.
           Rohani yang dikehendaki oleh Allah?
 HIDUP ROHANI  Lebih dari dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus   16 : 2).  St. Paus Yohanes Paulus II dalam Surat
                                                               Apostoliknya, Dies Domini: “20. …. Kebangkitan
                                                               Yesus Kristus dari kematian terjadi pada “hari
           mempersembahkan diri-Nya di Salib sebagai korban
           untuk menghapus dosa kita dan membuka kembali       pertama setelah hari Sabat” (Mrk. 16:2, 9; Luk.
 Oleh: Laurentia Inneke & Made Shinta  pintu surga yang tertutup bagi manusia akibat dosa.  24:1; Yoh. 20:1). Pada hari yang sama, Tuhan
           Pada setiap perayaan Ekaristi, pengorbanan Kristus   yang bangkit menampakkan diri kepada dua
           kembali dipersembahkan secara Sakramental oleh      orang murid ke Emaus (Luk. 24:13-35) dan kepada
           kuasa Roh Kudus di atas altar. Dalam persembahan    kesebelas Rasul yang berkumpul bersama (Luk
 Tuhan Yesus memberikan perintah yang utama   berkepanjangan ini, dimana ada aturan-aturan yang   tersebut, kitapun diundang bersama-sama dengan   24:36; Yoh 20:19). Seminggu kemudian seperti yang
 dalam Injil Mat. 22 : 37-38 “Kasihilah Tuhan,   diterapkan untuk mengikuti misa offline.    seluruh umat yang beriman untuk datang dan  dihitung oleh Injil Yohanes (lih. Yoh. 20:26),  para
 Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan   turut menggabungkan kurban kita, yaitu kurban   murid berkumpul kembali sekali lagi, ketika Yesus
 segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.   Dari hasil perbincangan dengan beberapa OMK,    persembahan hati dan diri kita kepada Allah.  menampakkan diri kepada mereka dan membuat-
 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”   ada keengganan untuk datang ke Gereja pada   Dengan demikian perayaan Ekaristi menjadi   Nya dikenali oleh Tomas, dengan memperlihatkan
 Langkah yang dapat kita lakukan dalam mentaati   saat pandemi ini karena tidak bisa pergi bersama   persembahan kurban seluruh Tubuh Mistik Kristus,  kepadanya tanda-tanda dari sengsara-Nya. Hari
 perintah-Nya : mengasihi Allah dengan penuh dan   dengan teman-teman yang satu sekolah/satu   yaitu Gereja. Dalam Sacrosanctum Concilium (SC)  Pentakosta, hari pertama dari delapan minggu
 sempurna, adalah datang dan beribadah kepada-  komunitas  karena berbeda Paroki, dimana saat   dikatakan karya keselamatan dilest  arikan oleh   setelah Paska Yahudi (lih. Kis. 2:1), ketika janji
 Nya dengan mengikuti Sakramen Ekaristi dalam   ini umat baru bisa mengikuti misa offline dengan   Gereja dalam Liturgi, di mana terwujud melalui   yang dibuat oleh Yesus kepada para Rasul setelah
 Misa Kudus, dimana Allah sungguh-sungguh hadir   mendaftar sesuai dengan domisili yang tercantum   Kurban dan Sakramen-sakramen sebagai pusat   Kebangkitan-Nya digenapi dengan pencurahan Roh
 bersama kita. Hal ini terdapat dalam Katekismus   dalam Kartu Keluarga Paroki. Selain itu ada juga   seluruh hidup liturgis. Sakramen dimaksudkan  Kudus (Luk. 24:49; Kis. 1:4-5) juga terjadi pada hari
 Gereja Katolik #1374 yang mengatakan : “Cara   yang tidak dapat datang ke Gereja karena orang   untuk menguduskan manusia, membangun Tubuh   Minggu”.
 kehadiran Kristus dalam rupa Ekaristi bersifat   tuanya masih memiliki anak kecil yang belum   Kristus dan akhirnya mempersembahkan ibadat
 khas. Kehadiran itu meninggikan Ekaristi di atas   menerima komuni pertama yang tidak dapat   kepada Allah. Sakramen tidak hanya mengandaikan   Keharusan untuk ke Gereja pada hari Minggu
 semua Sakramen, sehingga ia “seakan-akan sebagai   ditinggalkan sendirian di rumah tanpa ada yang   iman, melainkan juga memupuk, meneguhkannya.  juga tertulis dalam Lima Perintah Gereja yang
 penyempurnaan kehidupan rohani dan tujuan   menjaga.  Untuk umat dewasa yang belum mau   Sakramen menyiapkan kaum beriman untuk   diperbaharui oleh St. Petrus Kanisius dalam
 semua  Sakramen” (Tomas Aqu.,s.th.3,73,3).  Dalam   datang ikut Misa karena masih ada ketakutan   menerima rahmat yang membuahkan hasil nyata,  “Summa Doctrinæ Christianæ“(1555) dan St.
 Sakramen Ekaristi mahakudus, tercakuplah “dengan   akan terpaparnya virus Covid-19  yang masih terus   untuk memuji dan memuliakan Allah secara benar   Bellarminus dalam “Doctrina Christiana” (1589) :
 sesungguhnya, secara riil dan substansial tubuh dan   bermutasi dan menular dengan cepat.   dan untuk mengamalkan cinta kasih
 darah bersama dengan jiwa dan ke-Allahan Tuhan                    1.  Merayakan hari raya [yang disamakan den-
 kita Yesus Kristus dan dengan demikian seluruh   Richi Ketua OMK St. Ambrosius memberikan   Dalam Perayaan Ekaristi kita bersyukur  gan hari Minggu] yang ditentukan Gereja
 Kristus” (Konsili Trente: DS1651)”.  pendapat :  “Menurutku Sakramen Ekaristi yang   dan memuliakan Allah dengan sikap-sikap
 diterima saat Misa Kudus dengan Komuni Batin   penghormatan sebagai ungkapan iman dan   2.  Mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Ming-
 Sejak pandemi yang dimulai di bulan Maret 2020,   dalam misa online tentu berbeda. Ketika kita ikut   terimakasih seperti : membuat Tanda Salib,  gu dan hari raya yang diwajibkan.
 banyak umat beriman mengambil kesempatan   Misa Kudus secara langsung, berarti ada effort lebih   berlutut, berdiri, membungkuk, menepuk
 yang diberikan oleh Gereja untuk mengikuti Misa   yang kita korbankan untuk menanggapi undangan   dada, berdoa, menyanyikan lagu-lagu pujian  Apakah Komuni Batin/Kerinduan baru ada dan
 secara virtual, dengan mengikutinya melalui live   Tuhan sendiri, yaitu dengan bangun pagi,  persiapan   dan penyembahan, mengakui kesalahan dan   ditetapkan oleh Gereja sejak Pandemi Covid-19 ?
 streaming dari televisi atau YouTube, bahkan ada   diri (mandi, berpakaian rapi, dll). Dengan hadir   pertobatan, dan puncaknya ada pada Doa Syukur
 pula yang mengikuti siaran ulangan dari Perayaan   secara langsung di Gereja bisa membantu kita   Agung yaitu doa doa syukur dan doa konsekrasi   Tidak. Komuni batin sudah merupakan tradisi gereja
 Misa yang sudah selesai yang dikenal dengan nama   menyiapkan batin, dan bertemu dengan umat   yang diucapkan Imam yang bertindak selaku  sejak awal ketika ada penganiayaan,  para pengikut
 ‘nonton misa’.  Lama kelamaan kebiasaan mengikuti   lainnya,  juga bisa meneguhkan hati kita sebagai   pribadi Kristus (in Persona Christi) , dalam kata-  Kristus dikejar-kejar dan dilarang untuk merayakan
 Misa secara virtual tersebut menjadi hal rutin dan   satu Gereja . Sementara dengan misa online dan   kata penetapan, kekuatan kata-kata dan tindakan   Ekaristi. Umat Allah melakukan ibadat dengan

 terasa normal/biasa. Sehingga kita menjadi lupa   komuni batin, dari aku sendiri cenderung menjadi   Kristus dan kekuatan Roh Kudus menghadirkan   Komuni Batin/Kerinduan dari rumah mereka,
 akan pentingnya datang ke Gereja bersama umat   malas. Bangun lebih telat, persiapan kadangkala   tubuh dan darah Kristus, kurban-Nya di salib yang   dari penjara-penjara, bahkan dari tiang-tiang
 Allah lainnya, untuk merayakan Ekaristi yang adalah   mepet atau seadanya, dan tidak fokus selama   dipersembahkanNya satu kali untuk selamanya, di   salib kemartiran mereka. Para kudus melanjutkan
 pengucapan puji dan syukur kita kepada Allah   misa.  Jadi, tergantung niat masing-masing dalam   dalam rupa roti dan anggur (KGK 1353).  praktek ini, salah satunya seperti yang dikatakan
 yang sudah begitu banyak memberikan kebaikan   mempersiapkan diri menanggapi undangan Tuhan.   oleh St. Theresia de Lissieux : “ Ketika dirimu tidak
 dan rahmatnya kepada kita, dan untuk menerima   Apabila memang kondisi tidak memungkinkan   Mengapa kita harus ke Gereja pada hari Minggu ?  dapat menyambut komuni dan tidak menghadiri
 Santapan Tubuh dan Darah Kristus yang menjadi   (sakit, kendala transportasi, atau lainnya) tentunya   Misa Kudus, engkau dapat melakukan komuni
 sumber kekuatan kita dalam menjalani hidup.  tidak masalah, asal misa online dilakukan dengan   Sejak zaman dahulu Allah menginginkan bangsa   batin, suatu tindakan yang sangat bermanfaat,
 sepenuh hati dan raga. Ada yang sebelumnya rajin   pilihan-Nya untuk menguduskan hari Tuhan pada   dengan komuni batin ini cinta kasih Tuhan bagimu
 Dalam artikel ini kita akan membaca pendapat   ikut misa offline, tetapi sekarang jarang kelihatan   hari ketujuh yaitu hari Sabat, Tuhan memberkati   akan terasa menakjubkan” (Ecclesia de Eucharistia,
 dan pertanyaan dari beberapa OMK dan umat   di gereja. Tentu ada yang berkurang, tapi aku rasa   hari Sabat dan menguduskannya. Dalam   34). Doa komuni batin didaraskan menggunakan
 Gereja St.Ambrosius mengenai tantangan dalam     masih banyak juga temen-temen yang ikut misa   perkembangannya pada kitab suci Perjanjian  rumusan doa yang dibuat oleh St. Alfonsus Ligouri
 mengikuti Perayaan Ekaristi di masa pandemi yang   secara langsung di gereja”.  pada abad ke 16.  Dalam masa darurat virus





                                                                                                  WARTA AMBROSIUS     11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16