Page 14 - WAB_056
P. 14

Ketika kita menerima keberadaan kita                 menciptakan perpecahan atau penghalang;
          dari Tuhan, kita membiarkan diri diubah              dan berlaku sebagai alat yang memelihara
          oleh rahmat ilahi. Kita dapat memahami               kesatuan. Mereka yang rendah hati memiliki
          realita apa adanya, menyempurnakannya,               kepekaan lebih untuk karunia-karunia yang
          dan akhirnya mengembalikannya kepada                 diterima dari Tuhan, baik dalam kehidupan
          Tuhan, yang sungguh mencintai dunia                  sesama; mereka memahami bahwa setiap
          ini, sebagaimana Santo Josemaria sering              individu adalah karunia Tuhan, dan dengan
          menekankan hal ini. Di tengah perjuangan             demikian mereka dapat menerima semua
          ini, terletak kerendahan hati, yang                  orang, tanpa membandingkan ataupun
          membantu kita untuk memahami, sekaligus              bersaing. Setiap pribadi adalah unik di mata
          dan di saat yang sama, baik keburukan                Tuhan, dan memberi kontribusi berupa
          dan kelebihan kita. Kerendahan hati                  sesuatu yang tidak bisa ditawarkan orang
          adalah keutamaan para kudus dan mereka               lain. Kerendahan hati membimbing kita
          membiarkan dirinya dipenuhi oleh Tuhan…              untuk bersuka cita dalam kebahagiaan
          semakin penting mereka di mata orang                 orang lain, semata-mata karena suka
          lain, semakin mereka menyadari bahwa                 cita itu ada dan memiliki nilai alamiah.
          mereka bukan apa-apa dan tidak bisa                  Seseorang yang rendah hati belajar
          melakukan apa-apa di luar dari rahmat                untuk hanya menjadi seseorang yang
          Tuhan (Yoh.15:8). Seperti inilah anak kecil,         berdampingan dengan yang lain. Di sinilah
          dan seperti inilah kita di hadapan Tuhan.            keluarga memegang peranan penting.
          Kita perlu menyadari bahwa “Tuhan                      Seorang anak tumbuh bersama orang
          mencintai saya”. Pada saat seseorang                 lain, untuk berbicara dan mendengar.
          mengetahui dia dicintai Tuhan – cinta yang           Dengan saudara dan saudari yang lain,
          dia temukan dalam cinta yang diterima dari           seorang anak tidaklah selalu menjadi
          sesama, maka ia dapat mengasihi orang                pusat perhatian, dan belajar untuk saling
          lain, baik laki-laki maupun perempuan.               berterima kasih dengan yang lain, dan
            Kerendahan hati membimbing kita                    pada saat kesuksesan pribadi datang, dia
          untuk menerima kenyataan apa adanya,                 akan menyadari bahwa banyak hal dapat
          khususnya orang yang dekat dengan kita               menjadi mungkin dengan pengorbanan dari
          karena hubungan keluarga, keterikatan                anggota keluarga dan sahabat. Kerendahan
          dalam iman, atau kehidupan itu sendiri.              hati tumbuh dengan rasa terima kasih,
          Seperti yang tertulis dalam Gal. 6:10:               juga dengan pengampunan; memaafkan,
          Karena itu, selama masih ada kesempatan              meminta pengampunan, untuk dimaafkan.







                    KERENDAHAN HATI MEMBIMBING KITA

             UNTUK BERSUKA CITA DALAM KEBAHAGIAAN

                                               ORANG LAIN.









          bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada          Kerendahan hati seseorang yang meminta
          semua orang, tetapi terutama kepada                  pengampunan, apalagi dari seseorang yang
          kawan-kawan kita seiman. Kerendahan hati             memiliki otoritas, adalah sangat menarik
          memampukan kita untuk memperlakukan                  dan menular. Demikian terjadi terutama bila
          tetangga kita dengan cara yang sebaik                dihidupkan juga di tengah-tengah pasangan,
          mungkin, dengan memahami semua                       antara orang tua dan anak-anak, antara
          orang; hidup dalam damai dengan semua                atasan dan rekan sekerja.
          orang, memaafkan semua orang; tidak                     “Kami meniup seruling bagimu, tetapi




     14   WARTA AMBROSIUS
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19