Page 6 - WAB_056
P. 6
pelayanan mereka akan berjiwa kosong. Kasih aturan main dengan benar agar pelayanan
juga mampu menyatukan dan mengatasi berjalan lancar. Kita tidak perlu mengenal
perbedaan. orang-orang yang kita layani.
Pelayanan inklusif dimulai dari hal kecil dan Pelayanan juga perlu mempunyai strategi
sederhana (saling menyapa, saling menolong, agar lebih efektif dan efisien. Karena itu perlu
tanggap kebutuhan orang lain, tidak egois adanya program dengan pelayanan yang smart
dalam mengambil keputusan dll). Pelayanan yaitu pelayanan diberikan kepada umat dan
inklusif tak hanya dilakukan berkala dan orang yang membutuhkannya. Salah satu
insidentil saja, tetapi dilakukan terus menerus pelayanan yang smart adalah menyesuaikan
dan berkesinambungan. Bila pelayanan pelayanan dengan zaman dan situasi serta
dilakukan dengan ketulusan, penuh kasih, dan kondisi, serta sesuai kebutuhan.
konsisten, maka pelayanan akan memberikan ( (wab)
kebaikan bersama.
Sumber:
Pelayanan Gereja yang inklusif di Paroki https://text-id.123dok.com/document/
Villa Melati Mas-Gereja St. Ambrosius, nq7751vkq-eksklusif-vs-inklusif-bab-6-rohkudus-
diwujudkan melalui program-program karya membaharui-gereja.html#
yang ada seperti GeMaTi (Gerakan Doa https://katolisitas.org/unit/apakah-arti-gereja/
dengan Kemurahan Hati), Balai Kesehatan https://ignitegki.com/article/532-pelayanan-
masyarakat (Balkesmas), Ayo Sekolah Ayo inklusif-ke-dalam-gereja
Kuliah (ASAK), SOBAT. Semua program Paroki https://artikel.sabda.org/gereja_dan_pelayanan_
tersebut mengajak umat untuk terlibat, inklusi
mewujudnyatakan kebaikan bersama yang
pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan bersama.
Semua umat diajak terlibat dalam pelayanan
inklusif dimulai dari lingkungan masing-
masing. Semua umat mempunyai andil untuk
menciptakan keadaan yang kondusif untuk
hidup bersama. Gereja sebagai persekutuan
umat beriman akan terus hidup dan
menghidupi dirinya dan dunia jika pelayanan
inklusif terus berlangsung.
Pelayanan sesungguhnya adalah perjalanan
hidup setiap hari saat seseorang berada
di tempat masing-masing ketika melakukan
aktivitas, pekerjaan, dan tugas kita. Pelayanan
sejatinya melakukan semua yang sehari-hari
kita kerjakan sebagai guru, pegawai, sopir,
pedagang, ibu rumah-tangga, karyawan,
pelajar, atau apa pun dengan memancarkan
Kristus hadir dalam pelayanan itu.
Wajah Kristus hadir dalam karakter yang lekat
dalam pelayanan dan pekerjaan kita.
Pelayanan nyata itu ketika disadari, maka akan
menjadi berkat tersendiri bagi siapa pun yang
melakukannya.
Dalam pelayanan niat yang tulus akan
terpancar dari tindakan yang dilakukan,
mencerminkan kehadiran Tuhan. Ikutilah
6 WARTA AMBROSIUS